Ini yang disebut Tanjung Layar |
Perjalanan kesana makan waktu lumayan lama, 4jam lebih dengan kendaraan umum. Dengan hanya berbekal data-data dari Google, berangkatlah saya.
Jakarta-Bogor-Pelabuhan Ratu- Desa Bayah.
Sesampainya disana, menginap di homestay warga, homestay Widi, harga sangat terjangkau, 75rb untuk 1 malam, sudah termasuk makan 3x sehari. Makanan yang disajikan makanan rumah dan sangat lezattttt. Sederhana tapi menggugah selera. Dirumah itu pun bebas bikin teh, kopi, yang ada di meja makan di rumah itu. Pokoknya berasa ada dirumah sendiri deh.
Sorenya, ditemani oleh anak yang punya rumah (lupa namanya), dengan ikhlasnya dya mau jadi guide aku sore ini dan besok pagi.
ombak Pantai |
Kami hanya duduk-duduk di pantai saja menghabiskan sore. Besok dia berjanji mau mengajak ku ke tanjung layar, sekitar 500meter dari tempat kami duduk.
Malam pun menjemput, aku makan malam bersama keluarga Pak Widi sambil samar-samar terdengar suara deburan ombak. Desa ini sebagian besar penduduknya menjadikan rumahnya sebagai homestay para pengunjung yang tak jarang juga wisatawan asing. Bule-bule tersebut kesini dengan tujuan khusus, yaitu surfing.
@tanjung layar |
Homestay |
Pantai ini seperti pantai pribadi, kosong, sangat nyaman untk dibuat relaksasi.
Siang itu juga aku pamit turun ke Pelabuhan Ratu untuk mencicipi senja di pantai sana, karena yang aku dengar sunset disana sangat indah.
senja di Pelabuhan Ratu |
Senja pun datang, warna orange pekat dengan corak alami yang terbentuk dari awan itu sangat membuat ku tercengang. Sungguh indah kebesaran Mu, ya Allah. Tak habis-habisnya tangan ini melukiskan memori utnuk mengenang karya Mu dalam bentuk jepretan kamera.
Desa Sawarna, Pelabuhan Ratu. Pantai Pribadi…..
No comments:
Post a Comment