Tuesday, August 30, 2011

Indonesia negeri Bahari!!!

Indonesia negeri Bahari!!!

Nenek moyang ku seorang pelaut……

Mungkin kata-kata itu yang membuat ku mengunjungi salah satu monumen atau museum yang ada di Surabaya ini. Monumen Kapal Selam (Monkasel).

Indonesia negeri Bahari!!!

Dikawasan yang tidak terlau besar dan tepat berada di tengah kota dan dipinggir jalan besar, kita para pengunjung bisa masuk secara langsung dan merasakan langsng berada didalam Kapal Selam. Kapal selam yang ada diMonkasel ini adalah Kapal Selam seri Pasopati 410. Menurut cerita yang kudapat dari ruang pemutaran video yang ada di sisi belakang kawasan ini, Kapal Selam ini digunakan langsung oleh Para Pahlawan untuk mengusir Penjajah Belanda saat itu melalui jalur laut.

Indonesia negeri Bahari!!!

Indonesia negeri Bahari!!!

Didalam Kapal Selam itu kita bisa melihat ruang peluncuran torpedo kapal selam, teropong bawah laut, ruang kendali, ruang istirahat, ruang informasi, dan ruangan lainnya. Sangat besar kapal selama ini, jauh seperti yang aku bayangkan selama ini.

Indonesia negeri Bahari!!!

Indonesia negeri Bahari!!!

Monumen ini sangat cocok untuk menambah ilmu pengetahuan kita mengenai Indonesia khususnya dalam hal perlawanannya melawan penjajah melalui jalur laut.

Indonesia negeri Bahari!!!

Monday, August 29, 2011

Surabaya, Jawa Timur, Ujung Pulau Jawa!!!!

Taman Pelangi













House Of Sampoerna
Aku terbuang ke kota ini!!!! Surabaya, sebuah kota di Indonesia yang tidak pernah mau ku kunjungi karena hanya dengan 1 alasan, Panas! Aku senang ber travelling, tapi tidak suka dengan suasana panas itu.
Tapi, rezeki sebuah pekerjaan tidak boleh kutolak walau aku harus rela ditempatkan di kota Surabaya. Tempat asing, tanpa teman, tanpa saudara, tanpa orang-orang yang kukenal. Apa aku bisa hidup di kota ini?


Fixie Time
Bike to work, awalnya aku mau tetap mepertahankan prinsip no pollution to earth, tapi apa daya, panasnya Surabaya yang mengganas ini membuaku tak bisa bertahan lagi. Motorpun terbeli, tapi disinilah ceritaku dimulai.
Dengan bermodal motor beat hitam nan ganteng, peta kertas yang selalu kubawa, dan google maps di aplikasi hp, semuanya menemaniku perjalanan ku mengelilingi Surabaya dan sekitarnya.
Tak jauh dengan Jakarta, Surabaya memiliki Mall dan tempat perbelanjaan yang banyak bertebaran dimana-mana. Kuliner yang beranekaragam. Tempat wisata di sekitar Surabaya. Tempat menambah ilmu pengetahuan, dan banyak lagi.


Monkasel
Sedikit demi sedikit aku harus mulai untuk mencintai kota ini dengan kekurangan dan kelebihan yang ada. Selain nafkah ku yang terdapat disini, jalur travellng pun sepertinya masih banyak yang belum terjamah olehku. Jawa Timur itu sangat luas, dan banyak akan tertuang ratusan cerita dalam penjelajahanya.

Madura, kota Karapan Sapi!!

Diawali dengan rasa penasaran mau melintasi jembatan Suramadu yang spektakuler itu. Hahahhah, lebay sangat yah?

Membuka peta Surabaya, ya aku masih sangat awam dengan kota ini. Jalan-jalan nya sangat membingungkan. Ahh tidak jauh dipeta, berangkatlah dengan mengarah pada “Paijo (Pelang Ijo)”, ya papan hijau bertuliskan arah jalan itu sangat membantu di kota besar ini.

Dan Suramadu pun ditemukan, yeeaahhhh… Dengan Bayar Rp.3000 untuk kendaran motor yang saya naiki (Rp.30.000 untuk kendaraan mobil), kurang lebih 5km jembatan itu kutempuh. Wowww, buatan manusia yang sangat hebat. Jembatanin memotong laut yang membatasi Surabaya dan Madura. Angin yang sangat kencan ketika berada ditengah-tengah saat melintasi nya membuat aku tidak berani memacu kendaraan ku ini dengan kecepatan sangat tinggi.

Madura, kota Karapan Sapi!!

Laut yang jauh berada dibawahku ini sedikit membuat ku merinding, apalagi ketika teringat pemberitaan di media kalau baut-baut dan besi yang ada di penghubung jalan ini banyak yang di curi, bagaimana kalau tiba-tiba jembatan ni roboh? Hmmm, Tuhan punya Kuasa. Aku selamat sampai di Pulau Madura, pulau yang kupikir kecil di Indonesia ini, ternyata besar.

Sayang jika hanya melintasi Suramadu, akhirnya aku mengendari motor ku masuk ke Kota Madura tanpa arah yang jelas, dan beruntungnya aku, tanpa kutahu sedang akan dilakukan acara karapan sapi, kegiatan khas warga Madura yang waktunya pun tidak tentu. Bruntungnya aku.

Madura, kota Karapan Sapi!!

Madura, kota Karapan Sapi!!

Memarkir motor, turun dan mengambil spot terbaik ntuk mengabadikan moment langka buatku ini. Kamera DSLR yang selalu menemani perjalananku pun telah ada digenggamanku dan siap dipergunakan. Salah satu acara adat yang arang kutemui, aku abadikan semuanya. Tapi sayang alam berkehendak lain, hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Ta apa lah, lain kali aku akan kesana lagi dan mendokumentasikan Pulau Madura di sisi lainnya.

Dan waktu lainpun datang, dengan niat mengunjungi teman yang berasal dari Madura, aku mengunjungi Madura lagi, kali ini dengan tujuan Pantai. Dengan perjalanan panjang sekitar 2,5jam, aku sampai pada salah satu pantai di perbatasan antara Sampang dan Bangkalan, Pantai Nepa.

Pantai yang bersih, ada kawasan hutan kecil yang banyak dihuni oleh monyet-monyet kecil. Menarik, sangat menarik. Tapi layaknya Pantai yang belum terjamah oleh pemerintah, pantai ini hanya pantai, tempat duduk-duduk santai, tidak ada pengelolaan yang serius untuk dijadikan tempat wisata.

Madura, kota Karapan Sapi!!

Madura, kota Karapan Sapi!!

Tapi secara keindahan alam, pantai ini bagus untuk dinikmati. Senja pun kudapat disana, hangat rasanya. Menarik juga Pulau Madura ini.

Madura, kota Karapan Sapi!!

Madura, kota Karapan Sapi!!

Madura, kota Karapan Sapi!!

Sunday, August 28, 2011

Tangan ku dan Kreasi ku!!!

Tangan ku menghasilkan hasil kreasi ku sendiri. Penyakit insomnia ku yang sering kambuh, membuat otak ini sedikit mengeluarkan kreatifitasnya. Sudah lumayan banyak hasil kreasi tangan yang kuhasilkan, walau pada akhirnya bingung sendiri mau buat apa. Dulu ada seseorang yang siap sedia menampung hasil-hasil karya ku.

Mari berkreasi…

Seimbangkan otak kiri dan kanan kita.







Friday, August 26, 2011

Tanjung Layar, Pantai Sawarna, Desa Bayah!!!








Ini yang disebut Tanjung Layar
Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Didaerah ini, terdapat salah satu pantai yang waktu itu aku searching di google, pantai yang katanya seperti pantai pribadi karena belum di rawat dengan serius oleh Pemerintah setempat.
Perjalanan kesana makan waktu lumayan lama, 4jam lebih dengan kendaraan umum. Dengan hanya berbekal data-data dari Google, berangkatlah saya.
Jakarta-Bogor-Pelabuhan Ratu- Desa Bayah.
Sesampainya disana, menginap di homestay warga, homestay Widi, harga sangat terjangkau, 75rb untuk 1 malam, sudah termasuk makan 3x sehari. Makanan yang disajikan makanan rumah dan sangat lezattttt. Sederhana tapi menggugah selera. Dirumah itu pun bebas bikin teh, kopi, yang ada di meja makan di rumah itu. Pokoknya berasa ada dirumah sendiri deh.
Sorenya, ditemani oleh anak yang punya rumah (lupa namanya), dengan ikhlasnya dya mau jadi guide aku sore ini dan besok pagi.
ombak Pantai
Dengan jarak hanya 200meter dari rumah pantai itu pun terlihat. Subhanallah… Pantainya indah, bersih, tenang, sepi… Ombak yang besar-besar (layaknya laut pantai selatan), membuat suara-suara yang menggetarkan hati. Indahnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku kehabisan kata.. hanya decakan kagum yang tersirat…
Kami hanya duduk-duduk di pantai saja menghabiskan sore. Besok dia berjanji mau mengajak ku ke tanjung layar, sekitar 500meter dari tempat kami duduk.
Malam pun menjemput, aku makan malam bersama keluarga Pak Widi sambil samar-samar terdengar suara deburan ombak. Desa ini sebagian besar penduduknya menjadikan rumahnya sebagai homestay para pengunjung yang tak jarang juga wisatawan asing. Bule-bule tersebut kesini dengan tujuan khusus, yaitu surfing.
@tanjung layar
Homestay
Esok paginya akudibuat tercengang lagi dengan keindahan yang namanya Tanjung Layar. Mengapa disebut tanjung layar? Karena batu karang itu terlihat seperti layar. Air masih sedikit surut jadi masih bisa menghampiri batu karang besar yang menjorok kearah laut itu, walau agak sedikit bahaya, karena dibalik batu itu adalah sebuah palung yag sangat besar yang mencapai kedalaman puluhan meter, barulah kesananya lagi laut lepas. Jadi aku berfikir 2 kali untuk mndekati sangat batu itu. Cukup untuk mendokumentasi kannya.
Pantai ini seperti pantai pribadi, kosong, sangat nyaman untk dibuat relaksasi.
Siang itu juga aku pamit turun ke Pelabuhan Ratu untuk mencicipi senja di pantai sana, karena yang aku dengar sunset disana sangat indah.
senja di Pelabuhan Ratu
Sesampainya di Pelabuhan Ratu, memang pantai disana dengan ombak yang sangat besar hingga mengurungkan niat aku untuk berenang, batu-batu nya pun bertebaran dimana-mana, jadi hanya bagus untuk diabadikan dalam jepretan-jepretan kameraku.
Senja pun datang, warna orange pekat dengan corak alami yang terbentuk dari awan itu sangat membuat ku tercengang. Sungguh indah kebesaran Mu, ya Allah. Tak habis-habisnya tangan ini melukiskan memori utnuk mengenang karya Mu dalam bentuk jepretan kamera.
Desa Sawarna, Pelabuhan Ratu. Pantai Pribadi…..

Thursday, August 25, 2011

Kota Tua, Jakarta!!!

Suasana Kota Tua Malam Hari
Siapa yang tidak kenal dengan tempat ini?


Tempat nongkrong, tempat yang sering dijadikan setingan film, foto prewedding, album band, videoclip, segala macam aktifitas ada ditempat ini.


Dengan desain berlatar belakang utama dalam Museum Fatahillah dan gedung-gedung tua disekelilingnya membuat lokasi ini adalah spot utama para fotografer. Gedung tua tapi terawat ini membuat unik tempat ini. Tidak jauh beda memang dengan Kota Tua di Semarang, tapi tetap saja Kota Tua Jakarta memberikan kesan yang beda.


Masih dikawasan kota tua, ada jembatan gantung yang sangat bagus jika di foto pada malam hari. Oh iya, yang membuat kawasan kota tua ini tetap menjadi menarik dari pagi hingga pagi lagi adalah pencahayaan yang tetap ada walau tengah malam sekalipun.




Mejeng @kota Tua
Untuk fotografer profesional atau semi profesional atau amatir sekalipun ada tempat “berbayar” disalah satu gedung dikawasan ini yang memang dijadikan lokasi indoor dengan settingan yang sudah ada. Seperti untuk foto-foto model dengan nuansa vintage atau old school. Untuk harganya bermacam-macam tergantung properti yang kita minta, kalau tidak salah sekitar 200rb an per 1 atau 2 jam.


Recomended deh untuk sesi foto old school atau sekedar kongkow-kongkow dengan teman-teman di sekitar jakarta.




Bersama Teman-teman






Kantor Pos











Cafe Batavia














Test Kamera














Jajanan

Wednesday, August 24, 2011

Basket!!!

Aku mengenal bola basket sudah dari sejak SD. Dan sudah merasakan feeling comfort ketika memainkan bola bundar karet tersebut. Sejak SD itu, sudah mulai menggeluti permainan basket bersama teman-teman, abang, saudara dan siapa saja yang bisa diajak bermain. Sebenarnya mungkin sudah turunan dalam darah kami bersaudara mengalir darah olahraga. Hampir semua olahraga kami sekeluarga menguasai atau hanya sekadar bisa dan memahami permainannya, tapi basket lah yang benar-benar aku geluti.

Basket!!!

Basket!!!

Dari SD mengenal basket, SMP mulai mengikuti pertandingan-pertandingan antar sekolah, SMA mulai menguasai detail dari permainan basket, hingga lulus mulai membimbing adik-kelas untuk bermain basket.

Dimulai dari tahun 2006, 1 tahun sejak lulus dari SMA, aku diminta untuk membimbing adik-adik kelas di ekskul basket di SMA ku dahulu. Karena tidak terlalu percaya diri, aku mengajak salah seorang teman dari angkatan ku untuk membantu. Mulailah kami membimbing disana.

Basket!!!

Basket!!!

Perasaan nyaman pun ada sejalannya kami membimbing disana. Rasa kekeluargaan, sportifitas, aku merasa punya banyak adik, fun….

Sangat banyak suka duka ku ketika membimbing adik-adik ku. 1 tahun ajaran aku pernah bisa membimbing basket di 4 sekolah, baik SD, SMP maupun SMA. Kadang merasa capek karena harus membagi waktu dengan kuliah dan tugas-tugas yang menumpuk, tapi semuanya aku jalani dengan senang. Kadang pula aku merasa terhibur dengan bermain dan bertemu dengan mereka.

Basket!!!

Basket!!!

Sekarang roda sudah berputar, aku harus meninggalkan pekerjaan tersebut. Kepindahan ku keluar kota membuatku melepas semuanya.

Baik-baik adik-adik ku, teruslah berolah raga, tetaplah bersaudara.

Kita akan tetap bertemu jika aku dengan waktu singkatku kembali ke kampung halaman ku.

Miss u guys….

Basket!!!

Basket!!!

Basket!!!

Basket!!!

Tuesday, August 23, 2011

Ada awan diatas awan

Ada awan diatas awan…

Itu lah kata-kata pertama saya, yang menjadi prinsip saya. Saya tidak pernah mencari yang terbaik, karena diatas yang terbaik, selalu ada lagi yang terbaik. Saya hanya mencoba berbuat yang terbaik untuk Tuhan, saya dan lingkungan disekitar saya.

Tulisan saya ini adalah tulisan pertama setelah hampir lebih dari 2 tahun saya tidak pernah menulis lagi. Dua tahun yang saya isi hanya dengan menghabiskan waktu diluar sana atau sekedar melayangkan pemikiran-pemikiran yang hanya terapung, tidak terdokumentasi kan.

Kemana saya beberapa tahun silam ini?

Saya masih ada disini , berpijak pada tanah planet bumi tercinta, disorot matahari yang kadang memancarkan amarahnya pada siang hari, ataupun ditemani rembulan yang terkadang malu-malu menunjukan raut wajahnya ya, saya cinta planet ini.

Ada awan diatas awan

Setelah kepindahan saya dari Ibukota tercinta menuju ujung paling timur pulau Jawa ini, saya harus banyak melakukan adaptasi, terutama dalam prilaku dan bahasa. Tidak mengalirnya darah Jawa membuat saya sangat sulit dan lambat memahami nya. Tapi untungnya, lingkungan rekan kerja saya banyak yang mendukung dalam hal positif dalam proses adaptasi saya. Teringat sekilas pada hobby saya pada jaman ”baheula” yaitu travelling, ini sangat jauh berbeda. Dulu walaupun saya berpindah-pindah dari satu tempat ketempat lain, itu hanya dalam waktu yang sangat singkat, tetapi ini, yang ada di bayangan saya, saya minimal akan ada disini dalam waktu tidak kurang dari 2 tahun. Oh My God!!!

Tapi, bukan Penulis namanya jika tidak bisa menaklukan tantangan ini. Apa yang bisa dilakukan? Ya, berjalan-jalan, berusaha mengesampingkan semua masalah yang ada. Yeahhhh, itu cara paling mantap yang bisa kulakukan.

Dimulai ketika aku masih merasakan homesick, bawaannya tiap minggu mau balik terus ke Ibukota tercinta. Dikit-dikit nelpon rumah, nanya nanya kabar. Fiuhhh, maklum, anak baru keluar dari rumah demi masa depan.

Surabaya-Jakarta-Surabaya-Jakarta-Surabaya-Jakarta…..

Travelling rutin selanjutnya adalah kota pujaan hati aku berada. Memory itu kembali pada setengah tahun silam, ketika aku dan kekasih pujaan hati pada masa itu. Layaknya seperti keluarga baru, seperti sebuah kewajiban untuk mengunjungi kota itu 1x dalam seminggu. Weekend adalah waktu yang sangat ditunggu. Jumat, Sabtu dan Minggu. Waktu yang sangat baik untuk berada di kota itu, berada disampingnya. Tapi, sekarang itu hanya berupa memory kenangan masa lalu ku. Kisah kasihnya yang tandas ditengah jalan, sempat membuat penulis terpukul, terpuruk, sulit bangkit serta sempat mengalami ketidaksadaran prilaku diri. Tapi inilah hidup, tidak boleh memberhentikan diri, waktu terus berjalan. Dan kenangan itu adalah kenangan yang terbaik bersama nya.

Yogyakarta is the best City!!!!!

Selanjutnya adalah kota kecil yang masih berada di ujung timur pulau Jawa ini. Kota ini masih merupakan kenangan terindahku dengan masa lalu ku. Kekasih pujaan hatinya dahulu. Ini bermula ketika sang kekasih hati ku mendapatkan training di kota kecil tersebut dalam waktu kurang dari 2 bulan. Bukan main senang nya, dengan jarak tempuh dua kota yang masih sangat terjangkau, banyak kesempatan untuk bertemu dan melepas kerinduan. Tempat-tempat di kota kecil itupun sudah selesai dengan tuntas untuk kukunjungi bersama nya. Ya, mungkin karena kecilnya kota tersebut.

Ada awan diatas awan

Ada awan diatas awan

Malang kota Apel.

Tepat ku bernaung sekarang seorang diri tanpa sanak saudara di kota asing ini. Secara cuaca, aku sangat tidak menyukai salah satu kota terbesar di Indonesia ini. Panas. Itu lah penyebabnya. Kota yang sekarang kutempati, terlebih adalah kota yang kurang bersahabat. Tidak jauh berbeda denga Ibukota, tempat ku menghabiskan waktu selama 22 tahun. Kota ini tidak seperti daerah lain pada umumnya. Kota ini bukan daerah tapi sebuah kota yang padat dan kurang menarik untukku. Tapi, apa yang bisa kulakukan? Tidak ada, aku hanya harus bisa menerimanya. Aku mencoba dengan sangat untuk menjalaninya. Aku yakin suatu saat aku akan mencintai kota ini.

Ada awan diatas awan

Ada awan diatas awan

Surabaya kota Pahlawan.